Kamis, 03 Januari 2013

Nurul Furqon, Ciomas Rahayu, Bogor, JABAR

Mesjid yang fisiknya lumayan besar, sayangnya tak berada ditepi jalan tapi dibelakang pertokoan.. Begitu juga beberapa mesjid yang lainnya diareal kecamatan Ciomas.






5 komentar:

  1. Terimakasih atas komentar anda. Blog ini mencatat detil kehadiran masid yang pernah saya tapaki atau cuplikan dari para narasumber tentang foto pisik masjid atau kegiatan ibadah didalamnya.

    Maaf, kami tidak punya hubungan apapun dengan Ki Ageng Mangir dan Ratu Pembayun. Terkecuali sebatas apa yang tersurat didalam literatur sejarah bangsa.

    BalasHapus
  2. Terimakasih , blog yang sangat menarik, kalau memerlukan saya bisa membantu naskah masjid - masjid kuno yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya khususnya yang berkaitan dengan sejarah pengislaman tanah Jawa, mohon maaf kalau memang tidak ada hubungannya dengan trah Mangir. kami dari keluarga beliau memang sedang mensosialisasikan salah kaprah trah Mangir seperti yang sudah tercerita oleh para pendahulu yang masing masing kami nilai tendensius, utamanya dalam usaha pengaburan sejarah pemnislaman Ki Ageng Mangir, sekali lagi mohon maaf

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya lebih suka menapaki masjid dengan kaki sendiri agar bisa ikut merasai berjamaah lalu memotreti mihrab dan ornamen masjid. Namun kalau tak mungkin saya amat berterima kasih bagi suatu kontribusi buat kepentingan syiar dan ummat.

      Hapus
    2. Insyallah kuingin sowan ke sentra2 pejuang bangsa buat ikut memaknai kebesaran dan kebenaran kisah eposnya. Wassalaam takzim.

      Hapus