Rabu, 10 Agustus 2011

Masjid Al-Kharky, Baghdad,


Do’a Ma’ruf Al-Kharky
****************
(dipetik dan diedit dari Al-Ihya’ – Imam Al Ghazali)


Diriwayatkan oleh Ibrahim Al-Athrusy, bahwa suatu hari beliau duduk di tepi sungai Dajlah di Baghdad bersama-sama dengan Ma’ruf Al-Karkhy; Beberapa saat kemudian lewatlah sebuah perahu yang ditumpangi oleh beberapa orang anak muda, di dalam perahu itu mereka memukul rebana; menari-nari dan meminum khamar. Lalu beberapa orang yang melihat keadaan itu berkata kepada Ma’ruf Al-Kharky: “Wahai Syaikh yang dimuliakan Allah, apakah tuan tidak melihat mereka telah melakukan maksiat secara terang-terangan; maka mohonlah dengan do’a, agar mereka dibinasakan Allah dengan kemaksiatan yang mereka perbuat.”

Mendengar permintaan orang-orang tersebut, lalu Ma’ruf Al-Karkhy mengangkat kedua tangannya dan sambil menengadah ke langit beliau berdo’a: “Ya ilaahi robbi; wahai Tuhanku yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang; Sebagaimana Engkau gembirakan mereka saat ini di dunia; maka gembirakanlah mereka kelak di akhirat.”

Orang-orang yang mendengar do’a Ma’ruf Al-Karkhy tersebut merasa gusar dan berkata: “Wahai tuan syaikh, sesungguhnya kami meminta engkau berdo’a agar mereka dibinasakan Allah. Lalu mengapa engkau mendo’a seperti itu.”

Dengan tenangnya Ma’ruf Al-Karkhy menjawab: “Aku berharap dengan diberikannya kegembiraan kepada mereka di akhirat nanti, hal itu bearti Allah akan memberikan mereka hidayah dan menerima taubat mereka yang fasik itu sesegera mungkin. Adalah tidak layak bagiku untuk mengharapkan kebinasaan mereka, sementara Allah masih memberikan mereka kesempatan untuk bergembira dan bermaksiat.”

Lalu bagaimana dengan do’a kita seandainya di hadapan kita ada orang yang melakukan maksiat kepada Allah dengan terang-terangan ?

Wallahua’lam.

Batam, 8 Ramadhan 1432 H / 8 Agustus 2011
KH. BACHTIAR AHMAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar