Kamis, 08 Oktober 2009

Masjid Al-Huda Manislor


Tampak masjid jamaah sesat Ahmadiyah mah berjudul Masjid An Nur sehabis dirusak oleh masyarakat Ahlius Sunnah wal Jamaah yang menjulukinya sebagai  Ad Duroroh atau yang Tertolak. Lokasinya sekira seratus meteran tampil suram dibelakang masjid Al Huda.


Meskipun dalam pemberitaan mass media sepintas lalu masjid ini tersangka sebagai pusat kegiatan jamaah Ahmadiyah di Jalaksana Kuningan yang sempat menjadi heboh pemberitaan nasional itu. Sampe sanubari abah sempat mangmang saat diriungan Baledesa Manislor ngurus harta peninggalan di sekira Juli 1998 ikutan shalat Jum'at, abah sembari mikir dan berhati2 mengikuti pakemnya yang ternyata sama saja dengan kami Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Gak tampak tanda2 Ahmadiyah disana. Tapi ternyata abah keliru karena masjid Jami Al-Huda yang bertengger dengan megah dan gagah di sebelah Utara alun2 Manis Kaler itu adalah masjid Desa sebagai benteng dari Jamaah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Dengan satu ciri khas, yakni satu celengan shadaqoh jariah buat alam akhirat berbentuk bangunan makam putih bertuliskan kalimat Tauhid.



Bagi abah masjid Al Huda ini penuh kenangan sejak kecil. Apalagi semasa baru bersekolah di kelas 1 SR Manis Kidul, nini Ami pernah menikah kepada abah Khatib Sukarna lalu ikut tinggal digigireun beh Kuloneun masjid Manis Kaler ini. Abah inget aja betapa abah khatib selalu mengenakan satu hoorlogerie emas walanda bandul yang selalu disangkutkan ke lubang kancing jasnya manakala beliau mau bepergian. Sayangnya anak bungsunya Eha yang lebih kecil dari abah suka galak main bata ka abah. Hihi, abah suka menjadi takut deh.





Pernah mau mampir ke rumahnya waktu ngurus tanah peninggalan di yang digrecokin sama Babinsa Sertu Markus itu. Nanti deh tgl 20 Oktober 2009 klo abah jadi turnee ke Kuningan akan seja mampir silaturahmi.



Dan seja mampir itu abah laksanakan di 14 Des 2009 yang menimbulkan gelombang emosi penuh peluk haru. Bahkan abah dihaturi menginap 4 malam dan diperkenalkan kepada semua keluarganya yang berada di wilayah Kuningan.  Waktu abah menjelang pulang ke Tangerang dengan ke Linggajati dulu di 20 Des 2009 dengan diantar oleh de Imam dan de Nunung, bi Eha tampak mengisak dan bertanya, "Eman, kapan kita ketemu lagi..." Insyallah bi, semoga kita sama sehat ada rezeki dan panjang usia manfaat. nanti akan Eman ajak Bedah bahkan kalau mungkin semua buat silaturahmi ke bibi sekeluarga disini.



Malamnya waktu tidur abah terlelap tanpa mimpi dalam suasana kamar yang gelap. Padahal kata mang Tari, dulu asal malam Jum'ah selalu tercium bau tembakau Warning kesukaan siabah khatib. Hanya saja menjelang keberangkatan ke Linggajati, terbayang tampilan siabah saat mengenakan jam bandul ke jas putihnya seraya berpesan, "Eman ulah kamamana, baturan si Eha ..." Duh jadinya terasa berat buat Eman miang nih bi Eha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar